Tugas 9 ISD

Soal
  1. Apa yang menjadi fungsi agama dalam masyarakat?
  2. Bagaimana menjaga harmonisasi antar umat beragama di Indonesia?
  3. Bagaimana penerapan nilai-nilai,norma-norma keagamaan agar mampu mendorong pola pikir masyarakatagar terhindar dari perbuatan tercela seperti melakukan tindakan korupsi, menyakiti sesama misalnya dengan menyebar fitnah, minum yang beralkohol atau narkoba
  4. Menurut anda bagaimana agama dapat menyatukan visi misi mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa
Jawab
1. Fungsi agama dalam masyarakat
Berikut adalah beberapa fungsi agama dalam kehidupan :

1. Sebagai sarana pendidikan

Agama dapat berfungsi sebagai sarana terbaik untuk mengajarkan hal hal yang baik yang dapat menguntungkan banyaak pihak sesuai dengan perintah atau larangan yang harus dijalankan dan dipatuhi , agar seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih baik daan selalu berada padaa jalan kebenaran dan kebaikan menurut ajaran dan kepercayaan masing masing.

2. Sebagai sarana untuk keselamatan

Agama berfungsi sebagai jalan teebaik bagi penganutnya berhubungan dengan tuhannya agar dapat memohon dan mengharapkan keselamatan dari kejahatan yang terlihat maupun yang tiudak nyata serta keselamatan dari ancaman api neraka akibat dosa dosa dimasa lalu. Seseorang yang memiliki agama maka dirinya memiliki tuhan untuk tempat berdoa, mengeluarkan uneg uneg dan memohon keselatan dunia akhirat. dengan begitu hati bisa terasa lebih tenang dan mendekatkan diri kepada sang pencipta merupakan cara agar hati tenang.

3. Sebagai jembatan perdamian dunia

Karena ajaran agama yang selalu mengutamakan untuk selalu hidup berprilaku baik , saling menghormati dan menyayangi dengan orang yang beragama berbeda dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan dan sebagai alat untuk menuju perdamaian dunia. didunia memiliki tarusan negara dengan ideologi dan agama yang berbeda beda, tetapi  semua negara dilandasi rasa saling menghormati hak asasi manusia , saling menghargai, mengutamakan persamaan derajat tapi tidak saling merugikan satu sama lainnya, menjauhi penghinaan atau penghujatan terhadap orang lain  dan tidak saling merasa benar , maka perdamian dunia akan selalu tercipta hingga akhir jaman.

4. Sebagai alat untuk sosial

Dengan beragama manusia akan lebih peka, lebih cerdas dan lebih tanggap dalam menyikapi dan menghadapi masalah masalah sosial dimasyarakat, misalnya adanya kemiskinan, keadilaan, kesejahteraan rakyat, tentang hak asasi manusia  ataau tentang aktifitas yang berjalan pada jalan kemaksiatan agar segera ditertibkan dan dimusnakan agar prilaku tersebut tidak menodai wilayah sekitarnya dan tidak lagi menjerat prilaku generasi berikutnya kearah yang penuh dosa.

Kepekaan tersebut dapat merangsang dan menyemangati orang orang agar tidak hanya berdiam diri saja menyaksikan hal hal yang tidak baik antara lain tentang ketidakadilan ditengah masyarakat, tentang prilaku menyimpang atau tentang  kezoliman yang berkembang pada sistem kehidupan dimasyarakat. masyarakat yang memiliki agama ( walaupun berbeda beda) maka akan memiliki jiwa yang lebih peka dan cerdas untuk menolak semua peristiwa yang berbau ketidakadilan tersebut.

5. Sebagai jenjang hidup yang baru

Ajaran agama selalu mengajarkan haal hal yang baik dan melaarang manusia untuk berbuat sesuatu yang merugikan orang lain apapun bentuknya. ajaran agama mampu memperbaiki kualitas kehidupan seseorang dalam bergaul dan berinteraksi ditengah masyarakat. bahkan mampu mengubah pribadi seseorang atau kelompok menjadi memiliki jenjang kehidupan yaang baru yaitu kehidupan yang lebih baik dan mencapai spiritualnya masing masing.

6. Sebagai tempat untuk berinteaksi

Pada dasarnya Ajaran kebaikan dan kebenaran ada pada semua agama apapun didunia. agama mengajarkan manusia untuk saling bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain (agama Lain).  Semua ajaran agama memiliki aturan yang membolehkan segala bentuk usaha yang mempunyai sifat duniawi dan sekaligus agamawi selama usaha yang dilakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama dan sesuai dengan norma norma yang ada dalam masyarakat .

7. Sebagai semangat kreatifitas

Ajaran agama untuk memberi semangat kemandirian dan kreatifitas seseorang agar lebih baik dan terarah tanpa disusupi oleh kecurangan atau kejahatan kejahatan yang merugikan orang lain. semangat kreatifitas dapat mengajak seluruh manusia didunia untuk saling bekerja sama dalam berkarya, bekerja daan memanfaatkan keterampilan , minat dan bakat untuk kemajuan bangsa dan negara.

8. Sebagai identitas diri

Agama apapun didunia adalah sebagai identitas seseorang sebagai umat yang beragama dan tidak atheisme (Tidak beragama).  identitas tersebut bisa terdapaa pada kartu tanda penduduk, paspor dan surat surat penting lain. hal itu menunjukkan bahwa kita harus menghormati agama orang lain yang sebenarnya telah diakui sebagai agama yang sah didunia.

9. Agama juga bisa disebut sebagai ajaran teoritis

yaitu yang mengajarkan tentang cara bagaimana berprilaku yang baik yang sesuai norma, moral dan aturan aturan , perintah serta larangan larangan yang berhubungan dengahn etika bermasyarakat. yang bertujuan agar mudah tercipta krukunaan , saling menghormati dan hidup saling berdampingan tanpa mengenal perbedaan agama ataupun tradisi.

10. Agama juga bisa disebut sebagai benteng kekuatan

Yaitu sebagai benteng kekuatan yang tidak mengenal ruang dan waktu karena berperan besar dalam mempengaruhi prilaku dan sikap manusia secara individu ataupun secara sosial, kalimat ini pernah  dinyatakan oleh seorang pakar ahli sosiologi yang bernama Emile Durkhien.

11. Agama juga bisa disebut sebagai kebanggaan

Yaitu memiliki agama berarti memiliki kebangaan karena mempunyai tuhan tempat kita berserah diri, memohon bantuan dan sarana untuk beribadah agar menjadi manusia bisa lebih dekat dengan yang maha kuasa dan menjadi pribadi yang lebih baik.  agama sebagai kebanggaan diri secara pribadi tetapi bukan untuk dipertunjukan dalam bentuk keangkuhan, pamer atau kesombongan. karena keangkuhan hanya akan membuat jarak kita dengan orang lain menjadi menpunyai dinding batas untuk saling berinteraksi. hal ini disebabkan pada dasarnya manusia tidak menyukai seseorang yang pamer dan bangga dengan tujuan untuk menyombongkan diri.

2. Menjaga harmonisasi antar umat beragama
Pemeliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat Daerah, Provinsi, maupun Negara pusat merupakan kewajiban seluruh warga Negara beserta instansi pemerinth lainnya. Lingkup ketentraman dan ketertiban termasuk memfalisitasi terwujudnya kerukunan umat beragama, mengkoordinasi kegiatan instnsi vertical, menumbuh kembangkan keharmonisan saling pengertian, saling menghormati, saling percaya diantara umat beragama, bahkan menerbitkan rumah ibadah.

Sesuai dengan tingkatannya Forum Krukunan Umat Beragama dibentuk di Provinsi dan Kabupaten. Dengan hubungan yang bersifat konsultatif gengan tugas melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat, menampung aspirasi Ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat, menyalurkan aspirasi dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan.

Kerukunan antar umat beragama dapat diwujdkan dengan;
  1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama
  2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu
  3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan
  4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan Negara

3. Menerapkan norma agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Norma agama ialah tuntutan hidup manusia menuju ke arah yang lebih baik dan benar. Di samping itu, norma agama mengatur kewajiban manusia kepada Tuhan, diri sendiri dan sesama. Pelanggaran terhadap norma agama akan mendatangkan sanksi dari Tuhan.

Tingkat keimanan dan ketaqwaan seseorang dapat berubah-ubah, kadang meningkat dan kadang menurun. Agar keimanan dan ketakwaan seseorang lebih mantap, maka perlu adanya upaya-upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan melalui berbagai peribadatan dan kegiatan lainnya serta mendaami ilmi pengetahuan.

Iman dan takwa ialah wujud dari pelaksanaan norma agama. Cara-cara untuk menerapkan norma agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ialah sebagai berikut:
  1. Rajin beribadah
  2. Menolong sesama, terutama yang berkekurangan.
  3. Memberikan sebagian harta kepada kerabat, anak yatim, dan orang-orang miskin.
  4. Bertutur kata yang sopan.
  5. Menjauhi perkataan dan perbuatan yang tidak berguna
  6. Memberikan sumabngan
  7. Menghargai tetangga dan tamu
  8. Mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiri.
  9. Menepati janji
  10. Sabar dalam menghadapi kesusahan, penderitaan serta cobaan.
  11. Menahan amarah dan tidak emosional.
  12. Lapang dada dan pemaaf.
4. Peran agama dalam menyatukan visi misi mempertahankan persatuan dan kesatuan
Peran agama dalam membangun demokrasi di Indonesia merupakan bagian dari jiwa didalam 4 pilar negara yaitu Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, UUD 45’, dan NKRI. Upaya membangun demokrasi di Indonesia sebagai langkah menjaga hak-hak masyarakat dalam kehidupan bernegara. Jika di Indonesia benar-benar di terapkan hukum secara adil yang diatur dalam UUD 1945, mungkin yang terjadi tidak akan demikian dengan adanya kerusuhan yang melibatkan SARA. Agama sebagai penyejuk umat beragama dan bernegara haruslah penting menjadi perhatian karena situasi Indonesia yang plural yang menjadikan tingkat perbedaan di Indonesia tinggi. Oleh sebab itu peran agama diharapkan tidak keluar dari nilai-nilai 4 pilar dalam kehidupan bernegara. Karena agama merupakan elemen yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sosial masyarakat dan menjadi suatu kunci yang dapat meningkatkan value dari identitas kelompok masyarakat. Yang mana nilai-nilai yang diterapkan suatu kepercayaan yang dianut oleh sekelompok masyarakat akan menjadikan bagian dari dinamika kehidupan beragama sehingga akan menjadi pola interaksi yang beragam dalam perbedaan. Perbedaan yang ada diharapkan mampu untuk saling mengisi ruang-ruang kosong dalam kehidupan bermasyarakat sebagai upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara baik kedalam maupun keluar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas TOU 2

Tugas PBO 1

English Business Task 3